Kamis, 17 Maret 2011

The power of kepepet (TEPOK)

Filled under:


Setiap manusia mempunyai kemampuan yang luar biasa, yang akan muncul ketika ia dalam keadaan terdesak “kepepet” (bahasa jawa), kekutan itu muncul dari ATP yang tersimpan pada setiap manusia, energi ini akan aktif sepontan ketika kita dalam keadaan mendesak.
Sebagai contoh. :

Seandainya..
Sekarang anda tidak memiliki uang tabungan. Penghasilan pun kurang dari 5 juta sebulan. Apakan anda bisa mendapatkan uang 50 juta, jam 9 esok hari, dari kebanyakan survey mengatakan “tidak bisa”. Kenapa ? karena mereka mengukur kemampuannya berdasarkan kondisi normal mereka. Taruhlah penghasilan mereka rata-rata 5juta perbulan, paling banter tabungannya 5 juta perbulan. Maka, perlu 25 bulan untuk mendapatkan 50 juta. So, secara logika hampir mustahil mendapatkan uang sebanyak itu esok pagi.
Lalu bagaimana reaksi mereka (dan anda tentu saja ) jika pertanyaan itu saya ubah ? nah, simak baik-baik…
Bayangkanlah, malam hari ini, orang yang paling anda sayangi mendadak sakit keras, demam tinggi, dan kondisinya semakin melemah. Kemudian anda membawanya kerumah saikit. Setelah pengecekan di UGD, ternyata dia didiagnosis mengidap tumor ganas dioitaknya. Dokter mengatakan bahwa ia harus dioperasi besok juga, jika tidak, maka nyawanya akan melayang. Hnahg, operasi hanya bisa dilaksanakan jika menyerahkan uang tunai sejujmlah 50 juta rupiah paling lambat jam 9 esok hari. Bagaimana ? apakah anda masih akan mengatakan tidak bisa ? mayoritas akan menjawab “harus bisa !”
Kenapa ? karena kepepet! Jikta tidak, nyawa orang yang anda cintai akan melayang. Entah dari mana dapat duitnya.

“ percayalah sesrungguhnya manusia telah dicipatakan dengan potensi luar biasa, di luar apa ayng kita pikirkan. Hanya saja potensi tersebut seringkali keluar pada sat kondisi terdesak. Yah, seperti kisah seorang nenek bisa melompat dari gedung setinggi 5 meter, saat kebarakn. Coba, kalau dalam kondisi biasa, boro-boro melompat 5 meter, melompat 1 meter saja tidak berani. Jadi, semua kembali ke tangan anda,. Menjadi pengusaha, sebagai kebutuhan yang kepepet atau tidak”.

0 komentar: