
anak: "saya sudah bisa meredam amarah saya ayah",
ayah: " bagus, skarang setiap harinya kamu harus mencabut paku yang telah kamu tempelkan di pintu itu"
anak : "baik ayah".
singkat cerita, paku yang ada di pintu pun telah habis di cabut oleh anak tersebut, dan ia melaporkannya lagi ke ayahnya:
anak: "paku telah selesai di cabut ayah" tanpa berlama2, ayahnya langsung mengajaknya memperhatikan bekas paku yang ada di pintu belakang, lalu ayahnya berkata:
ayah : "nak, lihat hasil kemarahanmu, itu hanya sebuah gambaran jika kamu marah/ menyakiti hati orang lain maka luka itu akan membekas dlm hati mereka selamanya, jadi berfikirlah dulu tentang yang akan kau lakukan kepada orang lain".
semoga bisa menjadi inspirasi.
:)
ayah: " bagus, skarang setiap harinya kamu harus mencabut paku yang telah kamu tempelkan di pintu itu"
anak : "baik ayah".
singkat cerita, paku yang ada di pintu pun telah habis di cabut oleh anak tersebut, dan ia melaporkannya lagi ke ayahnya:
anak: "paku telah selesai di cabut ayah" tanpa berlama2, ayahnya langsung mengajaknya memperhatikan bekas paku yang ada di pintu belakang, lalu ayahnya berkata:
ayah : "nak, lihat hasil kemarahanmu, itu hanya sebuah gambaran jika kamu marah/ menyakiti hati orang lain maka luka itu akan membekas dlm hati mereka selamanya, jadi berfikirlah dulu tentang yang akan kau lakukan kepada orang lain".
semoga bisa menjadi inspirasi.
:)
1 komentar:
Laporan gan, follow back sudah dilaksanakan, link juga sudah terpasang di blog saya, pasang juga ya link saya, ditunggu konfirmasinya...
Posting Komentar